Kedamaian Hati
Kalangan Sendiri

Kedamaian Hati

Admin Spiritual Official Writer
      12414
Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Kaisar Jepang mengadakan sayembara dan akan memberikan hadiah yang melimpah kepada siapa saja yang bisa melukis tentang kedamaian. Ada banyak pelukis berusaha keras untuk memenangkan lomba tersebut. Sang Kaisar berkeliling melihat hasil karya mereka. Akhirnya, hanya ada dua buah lukisan yang benar- benar paling disukainya. Tapi Sang Kaisar harus memilih satu di antara keduanya. Yang manakah..?

Lukisan pertama menggambarkan sebuah telaga yang tenang. Permukaan telaga itu bagaikan cermin sempurna yang memantulkan kedamaian gunung-gunung yang  menjulang mengitarinya. Di atasnya terpampang langit biru dengan awan putih berarak-arak. Semua yang memandang lukisan ini pasti akan berpendapat, inilah lukisan terbaik mengenai kedamaian.

Lukisan kedua menggambarkan pegunungan. Namun tampak kasar dan gundul. Di atasnya terlukis langit yang gelap dan merah menandakan akan turunnya hujan badai. Di sisi gunung ada air terjun deras yang berbuih-buih. Sama sekali tidak menampakkan ketenangan dan kedamaian. Namun, Kaisar melihat sesuatu yang menarik. Di tengah-tengah riuh rendahnya air terjun, tumbuh semak-semak kecil di atas sela-sela batu. Di dalam semak-semak itu seekor induk pipit meletakkan sarangnya dan mengerami telurnya dengan damai. Benar-benar damai!!  

Lukisan manakah yang memenangkan lomba? Kaisar Jepang itu memilih lukisan nomor dua. Mengapa? "Karena kedamaian tidak berarti anda harus berada di tempat yang tanpa keributan, kesulitan atau pekerjaan yang keras dan sibuk. Tetapi kedamaian adalah hati yang tenang dan damai, meski anda berada di tengah-tengah keributan dan kekacauan yang luar biasa. Kedamaian hati adalah kedamaian sejati", jawab Sang Kaisar.

Dan Kedamaian itu telah menjadi milik kita, orang-orang yang selalu dekat dengan Bapa di Surga.

Ikuti Kami